Selasa, 23 September 2014

Inovasi Bioteknologi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan

Formula Super Bioteknologi Pertanian dan Peternakan

     Perkembangan dunia pertanian dan peternakan dewasa ini cukup menggembirakan. Pasalnya, banyak ditemukannya teknik-teknik pertanian maupun peternakan oleh para pakar di dua bidang ini. selain teknik- teknik-teknik pertanian maupun peternakan, inovasi-inovasi penunjang pun terus dilakukan. Misalnya dalam bidang pertanian, ditemukannya berbagai jenis pestisida, herbisida, atau fungisida yang dapat memberantas berbagai jenis hama tanaman serta ditemukannya formula-formula untuk penyubur dan pemacu pertumbuhan tanaman. Dalam bidang peternakan dan perikanan ditemukannya formula untuk memacu pertumbuhan dan penggemukan hewan-hewan ternak. Tentunya dengan innovasi-inovasi baru tersebut jika diterapkan dengan baik tentu akan dapat meningkatkan  hasil produksi dan peningkatan ekonomi petani maupun peternak.

Rabu, 03 September 2014


     Ketika membaca sebuah buku tidak jarang kita menemukan kosa kata-kosa kata yang membuat kita berhenti membaca buku tersebut karena tidak mengetahui makna atau minimal padanan kata atau sinonim dari kosa kata-kosa kata tersebut. Dengan demikian kita sulit memahami makna secara keseluruhan kalimat yang mengandung kosa kata yang belum kita pahami maknanya. Hal ini akan membuat  kita merasa enggan untuk meneruskan untuk membaca buku tersebut. Namun sebaliknya, jika kita dapat memahami makna dari kata-kata yang terdapat dalam buku tersebut kita akan merasa enjoy untuk membacanya. Demikian pula dengan lawan kata atau antonim. Kita sering mengalami kesulitan dalam menentukan antonim dari sebuah kata.
     Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita ditanya tentang sinonim atau antonim dari sebuah kata, tetapi kita sering kebingungan menjawabnya karena ketidaktahuan kita.  Terkait dengan hal tersebut berikut ini akan saya tampilkan sinonim atau antonim dari beberapa kata yang mungkin sebagian besar belum Anda ketahui.


SINONIM

Abrasi = Pengikisan
Absah = Sah
Absolut = Mutlak
Absurd = Janggal
Acum = Rujukan
Ad interim = Sementara
Adjektiva = Kata sifat
Afeksi = Kasih sayang
Agresi = Serangan
Agunan = Jaminan
Ahli = Pakar
Akselerasi = Percepatan
Akurat = Seksama
Almanak = Penanggalan
Ambiguitas = Bermakna ganda
Andal = Tangguh
Anemia = Kurang darah
Anggaran = Aturan
Anjung = Panggung
Antagonis = Berlawanan
Anulir = Abolisi
Api = Barah
Aplikasi = Pelaksanaan
Arogan = Sombong
Artis = Seniman
Asa = Harapan
Asterik = Tanda bintang
Asumsi = Anggapan
Bahari = Laut
Bahtera = Perahu
Bala = Bencana
Bandela = Peti kemas
Barbar = Tidak beradab
Berdikari = Mandiri
Bergaul = Berteman
Berongsang = Marah-marah
Berpretensi = Prasangka
Bhineka = Berbeda-beda
Bicu = Dongkrak
Biologi = Hayati
Bisa = Dapat
Boga = Makanan kenikmatan
Bonafide = Dapat dipercaya
Bromocorah = Residivis
Bubut = Cabut
Bukti diri = Identitas
Bungalow = Pesanggrahan
Bura = Sembur
Burkak = Cadar
Centeng = Body guard
Citra = Gambaran
Copyright = Hak cipta
Dampak = Akibat
Darma = Pengabdian
Daur = Siklus
Deduksi = Konklusi
Defleksi = Penyimpangan
Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh
Dekade = Dasa warsa
Dekadensi = Kemerosotan moral
Delusi = Ilusi
Demagog = Tiran
Demisioner = Habis masa jabatan
Deportasi = Pembuangan ke luar
negeri
Derivasi = Afiksasi
Deskripsi = Pelukisan
Diagnosis = Penaksiran
Dialog = Obrolan
Dikotomi = Dibagi dua
Dinamis = Bergerak maju
Disharmoni = Tidak selaras
Diskriminasi = Subordinat
Disorientasi = Salah tujuan
Disparitas = Perbedaan
Dispensasi = Pengecualian
Ditenggak = Ditelan bulat-bulat
Divestasi = Pelepasan
Dominasi = Penguasaan
Donasi = Bantuan
Dosis = Takaran
Dursila = Jahat
Ebi = Udang kering
Ebonit = Kayu hitam
Aristo Cha ndra & Team 3
Ekonomis = Hemat
Eksibisi = Perunjukan
Ekskavasi = Penggalian
Eksklusif = Tertentu
Ekspansi = Perluasan
Eksploitasi = Pendayagunaan
Ekspresi = Aktualisasi diri
Ekstensi = Perluasan
Ekuilibrium = Keseimbangan
Elaborasi = Penjelasan terperinci
Embargo = Larangan
Embarkasi = Keberangkatan
Empati = Ikut merasakan
Empiris = Realitas
Endemi = Wabah
Epilog = Penutup
Ereksi = Birahi
Estetika = Keindahan
Estimasi = Perkiraan
Etos = Pandangan hidup
Evakuasi = Pengungsian
Evaluasi = Penilaian
Evokasi = Penggugah rasa
Fauna = Hewan
Fenomena = Kenyataan
Fertile = Subur
File = Arsip
Fitnah = Rekaan
Flegmatis = Bertemperamen lamban
Flora = Tanaman
Forum = Lembaga
Frekuwensi = Sinyal
Friksi = Bentrokan
Frustasi = Putus Harapan
Fundamental = Mendasar
Fungi = Jamur
Fusi = Gabugan
Futuristis = Menuju masa depan
Galat = Keliru
Gemar = Getol
Generik = Umum
Genjah = Cepat berbuah
Genre = Aliran
Geothermal = Panas bumi
Getir = Pahit
Global = Dunia
Glosarium = Kamus ringkas
Gongseng = Sangrai
Grasi = Pengampunan hukuman
dari presiden
Green belt = Jalur hijau
Harmonis = Serasi
Harta benda = Mal
Hayati = Hidup
Hedonisme = Hura-hura
Hegemoni = Intervensi
Hepotenusa = Sisi miring
Herbi = Berhubungan dengan
tumbuh-tumbuhan
Heroisme = Jiwa kepahlawanan
Heterogen = Tidak sejenis
Higienis = Bersih
Hiperbola = Berlebihan
Holistik = Keseluruhan
Homogen = Sejenis
Huma = Lahan
Humanisme = Kemanusiaan
Identitas = Bukti diri
Imbas = Efek
Imbasan = Isapan
Implikasi = Akibat
Implisit = Tersirat
Impulsif = Spontan
Indolen = Lesu
Infiltrasi = Penyusupan
Inheren = Melekat
Injeksi = Suntik
Inovasi = Penemuan
Insentif = Bonus
Insinuasi = Sindiran
Insomnia = Tidak bisa tidur
Inspeksi = Pemeriksaan
Insting = Naluri
Instruktur = Pelatih
Instrumental = Fragmental
Interaksi = Hubungan
Interpelasi = Hak bertanya
Intuisi = Bisikan Hati
Invasi = Pencaplokan
Investigasi = Pemeriksaan

44 Kompilasi Soal-soal Aseli CPNS

Ironi = Bertentangan dengan
harapan
Iterasi = Perulangan
Jajak = Telaah
Jargon = Slogan
Jeda = Jarak
Jemawa = Angkuh
Jumantara = Awang-awang
Kaldera = Kawah
Kampiun = Juara
Kapital = Modal
Kapling = Tanah yang sudah
dipetak-petak
Karakteristik = Ciri
Karat = Zat oksidasi
Karnivora = Hewan pemakan daging
Kawat = Dawai
Kecenderungan = Kesamaan
Kedap = Rapat
Kekeh = Gelak tawa
Kelenger = Pingsan
Keletah = Genit
Kendala = Hambatan
Khayalan = Imajinasi
Kisi-kisi = Terali
Klarifikasi = Penjelasan
Klimaks = Titik puncak
Kolaborasi = Kerja sama
Kolong = Rongga di bawah rumah
Komedi = Lawak
Kompatriot = Rekan senegara
Kompendium = Ringkasan
Komplotan = Persekutuan
Konduite = Perilaku
Kondusif = Aman
Konfiden = Yakin
Konfrontasi = Pertikaian
Konkaf = Cekung
Konklusi = Kesimpulan
Konkret = Nyata
Konkurensi = Sengketa
Konsensus = Mufakat
Konservasi = Perlindungan
Konspirasi = Persekongkolan
Konstan = Kontinu
Kontemporer = Pada masa ini
Kontiniu = Bersambung
Kontradiksi = Pertentangan
Konveks = Cembung
Konvoi = Pergerakan
Korelasi = Hubungan
Koreografi = Ilmu tari
Kreasi = Ciptaan
Kredibel = Andal
Kredibilitas = Dapat dipercaya
Krusial = Penting
Kudeta = Perebutan kekuasaan
Kudus = Suci
Kuliner = Masakan
Kulminasi = Klimaks
Kuno = Antik
Laba = Keuntungan
Landskap = Pertamanan
Latif = Indah
Legal = Sah
Liga = Perserikatan
Loka = Tempat
Majemuk = Beragam
Makar = Muslihat
Makelar = Pialang
Mal = Harta benda
Mala = Bencana
Manunggal = Bersatu
Mayapada = Dunia
Mediator = Perantara
Mekar = Mengembang
Mengecoh = Mengakali
Militan = Agresif
Misteri = Rahasia
Mistifikasi = Sakralisasi
Mistik = Gaib
Mitra = Kawan
Mixer = Aduk-aduk
Mobilitas = Gerak
Model = Contoh
Monoton = Terus-menerus
Motilitas = Gerak
Mudun = Beradab
Mutakhir = Terkini
Mutakhir = Terkini
Aristo Cha ndra & Team 5
Mutilasi = Pemotongan
Nabati = Botani
Naratif = Terinci
Nir = Tidak
Nisbi = Relatif
Niscaya = Pasti
Norma = kebiasaan
Nuansa = Perbedaan makna
Omnivora = Hewan pemakan daging
dan tumbuh-tumbuhan
Opas = Pesuruh
Oral = Berkaitan dengan mulut
Orisinil = Asli
Ortodok = Konservatif
Otodidak = Belajar sendiri
Oval = Bulat telur
Pangkas = Potong
Paparan = Gambaran
Paradigma = Kerangka berpikir
Paradoks = Lawan asas
Paradoksal = Kontras
Paras = Wajah
Paripurna = Sempurna
Partikelir = Swasta
Paseban = Penghadapan
Pedagogi = Pengajaran
Pedoman = Panduan
Pembatasan = Restriksi
Pemugaran = Perbaikan
Pencerahan = Kesadaran
Perdeo = Gratis
Perforasi = Perlubangan
Perlop = Cuti
Pingsan = Kelenger
Pioner = Perintis
Plagiator = Penjiplak
Planning = Rencana
Poly = Banyak
Preman = Partikelir
Premi = Iuran pertanggungan
asuransi
Preposisi = Kata depan
Prestise = Martabat
Pretensi = Pura-pura
Primer = Utama
Prominen = Kondang
Promotor = Penganjur
Prosedur = Mekanisme
Proteksi = Perlindungan
Protesis = Buatan
Rabat = Potongan harga
Rahib = Pendeta
Ralat = Pembetulan
Rambang = Acak
Rancu = Kacau
Random = Secara acak
Rapel = Pembayaran sekaligus
Rapuh = Ringkih
Ratifikasi = Pengesahan
Referensi = Surat keterangan
Relasi = Rekanan
Rendezvous = Pertemuan
Residu = Sisa
Restriksi = Pembatasan
Ringkih = Rapuh
Risi = Khawatir
Romansa = Kisah cinta
Rona = Warna
Sahih = Benar
Sandang = Pakaian
Sanksi = Hukuman
Sapta = Bilangan
Sasana = Gelanggang
Selebaran = Risalah
Semboyan = Slogan
Serebrum = Otak besar
Seremoni = Perayaan
Serikat = Perkumpulan
Sine qua non = Harus ada
Sinkron = Sesuai
Sintesis = Buatan
Somasi = Gugatan
Sosialisasi = Pengenalan
Spesifik = Khusus
Sporadis = Jarang
Stagnasi = Kemacetan
Standar = Baku
Statis = Tidak aktif
Stigma = Cacat
Strata = Tingkatan
66 Kompilasi Soal-soal Aseli CPNS
Strategi = Taktik
Sumbang = Tidak sinkron
Supervisi = Pengawasan
Sutradara = Pengarah adegan
Swatantra = Otonomi
Syahdan = Konon
Ta’aruf = Perkenalan
Tabiat = Watak
Talenta = Bakat
Tandang = Lawatan
Tanggal = Lepas
Tangkal = Cegah
Tanur = Perapian
Taraf = Tingkat
Target = Sasaran
Telatah = Gerak-gerik
Tendensi = Kecenderungan
Tentatif = Belum pasti
Termin = Tahap
Timpang = Tak seimbang
Tiran = Diktator
Trail = Kisi-kisi
Transedental = Kesinambungan
Trobadur = Penyanyi lagu cinta
Vandalisme = Destruksi
Ventilasi = Jendela
Verifikasi = Pembuktian
Versus = Lawan
Wahana = Sarana
Warta = Berita


ANTONIM

Abadi X Fana
Abdi X Majikan
Abolisi X Pemberatan
Absen X Hadir
Abstrak X Konkrit
Absurd X Rasional
Aktual X Basi
Afirmatif X Negatif
Akrab X Tak kenal
Akurat X Meleset
Akut X Ringan
Alam fana X Alam baka
Amatir X Ahli
Anomali X Normal
Antagonis X Protagonis
Antagonis X Searah
Antipati X Simpati
Antitesis X Tesis
Apatis X Aktif
Apex X Zenit
Arbitrer X Esensial
Artika X Antartika
Asketisme X Hedonisme
Asli X Duplikat
Asli X Palsu
Autentik X Palsu
Beraneka X Semacam
Berbeda X Sesuai
Berhasil X Gagal
Berongga X Rapat
Berpihak X Netral
Berselang-seling X Monoton
Bersimbah X Kering
Berubah X Konstan
Bhineka X Tunggal
Bonafid X Marjinal
Bongsor X Kerdil
Boros X Hemat
Botani X Nabati
Brilian X Dungu
Cacat X Normal
Canggih X Ketinggalan zaman
Cepat X Lambat
Deduksi X Induksi
Defertilisasi X Pemupukan
Degenerasi X Kemajuan
Delusi X Nyata
Dependen X Independen
Depresi X Resesi
Destruktif X Konstruktif
Dialog X Monolog
Diferensiasi X Ekuivalensi
Dinamis X Statis
Diskursus X Dogma
Distansi X Densiti
Dualisme X Padu
Dungu X Brilian
Eklektik X Gradul
Ekspresi X Impresi
Ekspresif X Pasif
Eksternal X Internal
Ekstrinsik X Internal
Elastis X Kaku
Elektik X Tak pilih-pilih
Elusif X Canggih
Elusif X Mudah dimengerti
Empati X Tidak peduli
Epigon X Maestro
Esoteris X Terbuka
Evaporasi X Kondensasi
Evolusi X Revolusi
Fakta X Fiksi
Feminim X Maskulin
Fiksi X Nonfiksi
Fiktif X Fakta
Fisik X Mental
Frontal X Gradual
Gagal X Berhasil
Gamang X Berani
Gara-gara X Akibat
Gasal X Genap
Harmoni X Sumbang
Hayati X Baka
Hayati X Mati
Hemat X Boros
Higienis X Kotor
Hiperbola X Apa adanya
Holistik X Monistik
Idealisme X Kompromi
Illegal X Sah
Imigrasi X Emigrasi
Impresi X Ekspresi
Individual X Kolektif
Induksi X Reduksi
Inferior X Superior
Inflasi X Deflasi
Insomnia X Nyenyak
Internal X Eksternal
Introyeksi X Proyeksi
Jahat X Baik
Jawab X Tanya
Jinak X Buas
Jumbo X Kecil
Kakek X Cucu
Kaleidoskop X Seragam
Kandang X Tandang
Kapabel X Bodoh
Kapitalisme X Sosialisme
Kebal X Mempan
Kecil X Besar
Kedaluwarsa X Baru
Kekal X Fana
Kekang X Bebas
Kendala X Pendukung
Kohesi X Adhesi
Kolektif X Individual
Kompatibel X Kaku
Konduktor X Penghambat
Konklusi X Uraian
Konklusif X Elusif
Konrol X Acuh
Konservasi X Ekploitasi
Konstan X Berubah-ubah
Konsumen X Penghasil
Kontan X Hutang
Kontiniu X Terputus
Kontra X Setuju
Kontradiksi X Konvergensi
Konveks X Cekung/konkaf
Kredit X Pemasukan
Krisis X Stabil
Krusial X Sepele
Kualitas X Kuantitas
Kurus X Tambun
Labil X Stabil
Lambat X Cepat
Lancar X Macet
Lancung X Asli
Langit X Bumi
Las X Bubut
Liberal X Pembatasan
Liberalisme X Fundamentalisme
88 Kompilasi Soal-soal Aseli CPNS
Longgar X Sempit
Makar X Jujur
Makar X Setia
Mandiri X Bergantung
Mandiri X Dependen
Marah X Senang
Maya X Nyata
Merana X Senang
Merdeka X Vasal
Metafisika X Nyata
Metodis X Amburadul
Minor X Mayor
Mistis X Realis
Mitos X Fakta
Mobilitas X Keajegan
Modern X Kuno
Modernisasi X Tradisional
Monogami X Poligami
Monoton X Berubah-ubah
Moral X Amoral
Mufakat X Tidak setuju
Nadir X Kosong
Negasi X Konfirmasi
Nekat X Takut
Netral X Berpihak
Nirwana X Dunia
Nisbi X Mutlak
Nomadik X Menetap
Ofensif X Bertahan
Oponen X Eksponen
Orator X Pendengar
Orisinil X Plagiat
Otokratis X Demokratis
Otoriter X Demokrasi
Out put X Input
Padan X Bukan bandingan
Padanan X Pertidaksamaan
Pakar X Awam
Pancarona X Seragam
Pandai X Bodoh
Panjang lebar X Ringkas
Pasca X Pra
Pejal X Berongga
Pejuang X Pengkhianat
Pembangun X Destruktif
Pemberani X Penakut
Penambahan X Eliminasi
Penting X Remeh
Percaya diri X Rendah diri
Perintis X Pewaris
Perkasa X Lemah
Pertahanan X Serangan
Planning X Tak terencana
Plural X Tunggal
Plus X Minus
Polemik X Rukun
Poliandri X Monogami
Positif X Negatif
Positif X Ragu-ragu
Preambul X Penutup
Prefiks X Akhiran
Pro X Kontra
Professional X Amatir
Progresif X Regresif
Prolog X Epilog
Prominen X Biasa
Proporsional X Norak
Proposisi X Reaksi
Raksasa X Kerdil
Ramai X Sepi
Ramalan X Pasti
Rasional X Irrasional
Rasionalisme X Empirisme
Regresif X Progresif
Remeh X Penting
Remisi X Penambahan
hukuman
Revolusi X Evolusi
Ritel X Grosir
Rivalitas X Persesuaian
Rutin X Jarang
Salaf X Mutakhir
Sampling X Random
Sederhana X Canggih
Sekarang X Kemarin
Sekuler X Keagamaan
Sekulerisme X Spiritualisme
Senang X Merana
Senior X Junior
Separasi X Penyatuan
Aristo Cha ndra & Team 9
Sesuai X Berbeda
Setem X Sumbang
Siau X Mendidih
Simpati X Antipati
Sinergi X Dualistik
Sinkron X Sumbang
Sipil X Militer
Skeptis X Yakin
Soliter X Individual
Sporadis X Jarang
Stabil X Labil
Statis X Dinamis
Subur X Tandus
Sumbang X Tepat
Takzim X Lancang
Tambun X Kurus
Tawa X Tangis
Terapung X Tenggelam
Teratur X Kacau
Terjamin X Tak tentu
Terkatung X Terbenam
Terputus X Kontinu
Tetiron X Asli
Tidak berdaya X Sinergi
Tidak Peduli X Empati
Tinggi X Rendah
Transedensi X Imanesi
Tunggal X Heterogen
Universal X Parsial
Vademikum X Kamus besar
Valuable X Tidak berharga
Vassal X Merdeka
Vektor X Skalar
Vertikal X Horisontal
Virulen X Baik
Vokal X Pendiam
Wreda X Muda


Senin, 09 Juni 2014

Menanti Pengumuman Hasil UN SMP 2014

Menanti Pengumuman Hasil UN SMP

UN adalah salah satu bentuk sistem evaluasi dalam dunia pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah di Indonesia yang telah disesuaikan dengan standard pencapaian nasional. Langkah kerja ini dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajarselama ini.

Kamis, 05 Juni 2014

Jalan Terjal Menuju RI 1

 Jalan Terjal Menuju RI 1



Genderang kampanye pilpres sudah ditabuh sejak kemarin, 5 Juni 2014. Masing-masing calon pasangan capres dan cawapres sudah menyiapkan strategi dan  jurus-jurus jitu untuk dipaparkan agar rakyat tahu program-program yang diandalkan untuk menuju Indonesia lebih baik. Selain itu, rudal-rudal juga sudah siap diluncurkan untuk membombardir lawan pasangan calon sebagai upaya pelemahan citra di mata rakyat indonesia.
Jauh sebelum  genderang kampanye pilpres ditabuh, sebenarnya kampanye sudah bergulir. Hal ini dapat kita lihat di berbagai media baik elektonik maupun cetak. Media-media tersebut terus mengembar-gemborkan masing-masing calon pasangan capres dan cawapres dengan segala keunggulannya. Sebenarnya secara aturan hal ini tidak dibenarkan karena  termasuk “black campaign” atau kampanye hitam. Tetapi KPU sendiri tidak mampu mencegah hal tersebut.
Bentuk “black campaign” yang paling fenomenal adalah melalui media sosial seperti face book, instagram, BBM, twitter, dan lain-lain. Pihak-pihak yang melakukan “black campaign” ini sebagian besar adalah pendukung pasangan capres dan cawapres. Dengan memanfaatkan media-media  sosial tersebut pendukung mengungkapkan keunggulan-keunggulan pasangan calon yang didukungnya agar rakyat terpikat dan memilih calon pasangan tersebut. Sebaliknya, kepada calon pasangan yang merupakan lawan pasangan calon mereka berusaha mancari titik-titik kelemahan atau aib yang pernah diperbuat mereka sebagai upaya pelemahan terhadap calon pasangan tersebut. Dengan harapan agar rakyat tidak memilih calon pasangan tersebut.
Hal-hal yang diungkapkan oleh masing-masing pendukung tentunya ada yang benar sesuai fakta ada pula tidak sesuai fakta atau opini saja. Tidak jarang pula hal-hal yang disampaikan oleh pengunggah postingan pada media sosial tersebut merupakan pencitraan semata  atau bahkan ada yang berupa fitnah. Para pendukung  calon pasangan yang fanatik akan menghalalalkan bebagai macam cara untuk memenangkan calon pasangan yang didukungnya. Jika dalam postingan merupakan kenyataan itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi, jika postingan itu merupakan fitnah semata dengan maksud untuk menyudutkan atau melemahkan lawan calon pasangan tentu ini menjadi masalah karena bisa menyesatkan dan membuat masyarakat termakan oleh fitnah tersebut.
Fitnah dalam aturan  masyarakat manapun atau agama apapu hukumnya dilarang. Terlebih dalam agama Islam, Fitnah itu termasuk dalam tingkatan dosa besar dan disebutkan dala al Quran dosanya lebih besar dari dosa membunuh orang. Karena fitnah hubungan antarpersonal, antarkeluarga, antarorganisasi, bahkan dalam sebuah negara bisa timbul perpecahan sehingga menimbulkan konflik multidimensi. Jika ini terjadi di negara kita, bisa saja kondisi negara kita seperti di Suriah, Mesir, Thailand, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi, akankah kita bisa hidup tenang? Jawabnya tentu tidak. Kita tentu tidak ingin negara kita menjadi ajang konflik atau ajang peperangan.
Oleh karena itu, marilah kita jaga kerukunan dan keselarasan hidup yang telah terbina dalam keberagaman ini dengan mengutamakan ketinggian budi pekerti  dan menerima kelemahan orang lain sebagai bahan evaluasi, bukan sebagai media untuk saling mencaci. Marilah kita sudahi bentuk-bentuk black campaign yang cenderung tidak bertanggung jawab dan dapat merusak opini masyarakat. Marilah kita sukseskan suksesi presiden dan wakil prsiden kali ini dengan penuh kedamaian. Sehingga kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat baik di negeri sendiri dan di mata dunia.



Rabu, 04 Juni 2014

Majas

Majas


Dalam sebuah bacaan kita sering menemukan kata-kata yang maknanya cenderung mengarah pada makna kiasan atau makna yang tidak sebenarnya atau kata tersebut jika diucapkan mengandung nilai rasa tertentu. Kata-kata tersebut disebut dengan majas atau gaya bahasa.

Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.

Majas terdiri atas:
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1.        Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
1)   Semangatnya keras bagaikan baja.
2)   Mukanya pucat bagai mayat.
3)   Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2.        Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung Negara
Contoh:
1)   Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
2)   Raja siang keluar dari ufuk timur
3)   Jonathan adalah bintang kelas dunia.
4)   Harta karunku (sangat berharga)
5)   Dia dianggap anak emas majikannya.
6)   Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3.        Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
1)   Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
2)   Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
3)   Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4.        Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5.        Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
1)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
2)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
3)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
4)   Melati, lambang kesucian
5)   Teratai, lambang pengabdian

6.        Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
1)   Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
2)   Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
3)   Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7.        Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
1)      Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
2)      Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8.        Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1.         Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
1)   Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
2)   Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2.         Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a)    Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b)   Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3.         Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
1)   Suaranya menggelegar membelah angkasa.
2)   Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4.         Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
1)   Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
2)   Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1.      Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
1)   Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
2)   Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2.      Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
1)   Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
2)   Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3.      Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
1)   Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
2)   Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1.      Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
1)   Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
2)   Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2.      Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Majas ini biasanya terdapat dalam pidato.
Contoh:
1)   Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
2)   Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3.      Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4.      Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
1)   Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
2)   Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5.      Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
1)   Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
2)   Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6.      Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
1)   Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
2)   Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT ke-62 RI.

7.      Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
1)   Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
2)   Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
3)   d. Majas Pertentangan

Nah, demikianlah penjelasan tentang majas. semoga bermanfaat.