Kolam Bundar RWS

Kolam Bundar Biofloc

Kebutuhan akan sumber protein dalam konteks kehidupan sehari-hari semakin meningkat seiiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan yang memenuhi standard gizi dan vitamin atau yang disebut dengan 4 sehat 5 sempurna. Kebutuhan akan protein pun semakin meningkat seiiring perkembangan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat.


Demi memenuhi kebutuhan akan protein ini berbagai inovasi telah dikembangkan. Salah satu di antaranya inovasi dalam budidaya perikanan tersebut terutama budi daya ikan air tawar. Satu di antara inovasi tersebut adalah budi daya ikan lele dengan sistem Kolam Bundar Bioflog.

Apa itu Kolam Bundar Bioflog? Apa pula keunggulan sistem ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut penjelasannya.

A. Kolam Bundar

Kolam bundar adalah kolam yang dibuat di atas tanah dengan menggunakan kerangka dan plastik khusus berbentuk budar atau bisa juga dari terpal biasa. Keunggulan kolam ini adalah

1. Tidak memerlukan tempat yang luas
2. Bisa dipindah-pindah atau dibongkar-pasang
3. Biaya pembuatan cukup murah atau irit biaya





Dengan keunggulan tersebut di atas, tidak alasan bagi orang yang ingin berbudi daya ikan lele karena tidak punya lahan yang cukup untuk membuat kolam. Dengan kolam bundar ini lahan yang sempit pun bisa dimanfaatkan untuk menaruh kolam bundar. Misalnya anda hanya memiliki lahan 3 m2. Dengan ukuran luas sekian pun sudah dapat dikondisikan untuk menempatkan kolam bundar.

Untuk membuat sebuah kolam bundar seperti yang saya katakan di atas tidaklah mahal. Untuk ukuran 3 m3 , apabila memakai kerangka besi siap pakai dan terpal bundar jadi semuanya biayanya hanya sekitar Rp.600.000. kalau menginginkan ukuran yang lebih besar dari itu biayanya antara Rp.750.000 sampai dengan 1 juta.

Jika kita mau lebih irit lagi, biaya tersebut dapat ditekan sampai separuhnya. Hal ini dapat kita lakukan jika kerangka besi dirakit sendiri (diram) dengan kawat benrad kemudian terpalnya memakai terpal biasa yang dikondisikan sedemikian rupa. Sementara untuk memperkuat kerangka ditambah dengan bambu. Atau akan lebih irit lagi jika kerangka seluruhnya menggunakan bambu.

Cara Membuat Kolam Terpal Bundar

Membuat kolam bundar itu mudah dan bisa menyesuaikan budget yang ada. Kalau budget banyak bias menggunakan kerangka besi/wire-mesh dan plastik atau terpal khusus untuk kolam bundar. Berikut ini cara membuat kolam budar.

A. Kolam Bundar Kerangka Besi/ wire-mesh
Adapun cara membuat kolam bundar dengan kerangka besi sebagai berikut.

1. Potong besi wire-mesh 5.4m x 2.1m menjadi dua bagian sehingga diperoleh ukuran 5.4m x 05m, dua buah.
2. Gabungkan dua buah besi wire-mesh tadi dengan di las sehingga terbentuk ukuran 10.8m x 1.05m
3. Kemudian satukan kedua ujung besi wire-mesh dengan di las sehingga berbentuk bundar sempurna. Dengan demikian rangka kolam sudah terbentuk.

4. Langkah berikutnya adalah menyiapkan lahan atau tempat untuk meletakkan kolam terpal tersebut. Buatlah lingkaran seukuran kerangka besi tadi dan buatlah kontur tanah mengerucut di tengah. Pada bagian tengah buatlah lubang saluran pembuangan.

5. Letakkan pipa PVC pada lubang saluran pembuangan tersebut.
6. Letakkan kerangka besi pada lingkaran tanah berbentuk kerucut
7. Pasang karpet talang pada sisi dalam kerangka besi dengan diikat menggunakan kabel ties..
8. Pasanglah terpal / terpoly dengan rapi sehingga terbentuk sebuah kolam bundar
9. Pada bagian tengah di lubangi untuk menempatkan pipa pvc sebagai saluran pembuangan. Agar tidak bocor ikatlah terpal dan pipa pvc dengan karet dengan kuat atau dilem dengan lem PVC.

0. Kolam siap digunakan

B. Kolam Bundar Kerangka Bambu



Contoh kolam bambu 1



Contoh kolam bambu 2
Pada dasarnya teknik pembuatan kolam bundar kerangka bambu sama dengan kerangka besi. Yang membedakan hanyalah bahannya saja yaitu bilah-bilah bambu. Cara pembuatannya sebagai berikut.

1. Siapkan bilah bambu
2. Belahlah bambu dan buatlah bilah-bilah bambu dengan ukuran lebar 5 cm dan panjang 1,05 meter untuk ruji. 
3. Buatlah bilah bambu dengan ukuran lebar 2,5 cm, panjang terserah untuk ring (dianyam melingkar)
4. Langkah berikutnya adalah menyiapkan lahan atau tempat untuk meletakkan kolam terpal tersebut. Buatlah lingkaran seukuran kerangka bambu tadi dan buatlah kontur tanah mengerucut di tengah. Pada bagian tengah buatlah lubang saluran pembuangan.
5. Letakkan pipa PVC pada lubang saluran pembuangan tersebut.
6. Tancapkan bambu pada jarak 40 cm dengan posisi melingkar sesuai dengan ukuran kolam. 
7. Berikan ring/pengikat pada bagian atas dan bawah dengan bilah bambu ukuran 2,5 cm tadi dengan menganyamnya secara melingkar. Pada ujungnya ikat kuat dengan menggunakan tali yang kuat atau kawat bendrat.Buatlah ring ini tiga sampai empat lapis.
8. Berikan ring kawat besi 5 mm pada bagian atas dan bawah. Hal ini sangat memadai untuk menjaga tekanan unuk ukuran diamter 2 m bahkan yang lebih panjang lagi (5 m).
9. Lapisilah kerangka bambu bagian dalam yang sudah jadi dengan karpet talang. Hal ini sangat membantu untuk ukuran jarak ruji vertikal yang lebar. Jangan khawatir kolam tidak kuat, inilah kelebihannya untuk kolam bundar, dengan distribusi tekanan yang merata bisa cukup menghemat rangka penyangga dinding. 

B. Biofloc

Budi daya lele dengan sistem biofloc ini sebenarnya adalah mengadopsi sistem pembuatan pupuk organik yang ada di wilayah Timur Tengah. Di sana, hasil panen ikan dengan sistem itu hanya merupakan efek samping saja. Sementara yang dipentingkan sebenarnya adalah air bioflog tersebut. Air bioflog inilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.

Apa sebenarnya biofloc itu?
Biofloc dapat diartikan sebagai gumpalan makhluk hidup (bio= hidup dan floc= gumpalan). Gumpalan-gumpalan makhluk hidup inilah sebagai pakan alami ikan lele sehingga dengan menerapkan sistem ini konsumsi pakan jadi seperti pelet bisa kita tekan dan secara otomatis akan mengurangi biaya produksi.

Apa keunggulan budidaya dengan system Biofloc?
Budi daya ikan lele dengan system biofloc sangat direkomendasikan karena sangat efektif. Karena keefektifan sistem ini banyak pembudidaya lele menggunakan system biofloc ini. Berikut adalah keuntungan yang dapat diambil dari penerapan budidaya lele dengan system biofloc

1. Menekan biaya pakan
2. Meningkatkan kepadatan ikan. Ukuran normal untuk per meter 250 ekor. Dengan sistem ini per meter bisa mencapai 1000 ekor.
3. air bioflog dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.

Bagaimana cara membuat Biofloc?
Dalam membuat biofloc ada beberapa tahap yang harus dilakukan.

Gambar SG Bionutren dan SG Fertilizer

1. Pencucian
Pencucian ini maksudnya adalah mencuci terpal atau plastik yang digunakan untuk kolam bundar agar unsur-unsur kimia yang terbawa atau melekat pada terpal atau plastik akan luruh dan tidak mencemari air kolam. Pada tahap ini terpal atau plasti direndam selama minimal 2 jam kemudian bersihkan dengan membilas terpal dengan air bersih.


2. Pengeringan
Keringkan terpal atau plastik yang telah dicuci tersebut sampai kering minimal 1 hari sampai maksimal tiga hari). Hal ini dilakukan agar bakteri atau virus yang melekat menjadi mati atau tidak aktif lagi.

3. Persiapan kolam
Hari pertama:

1) Pengisian air ketinggian 1 meter
2) Pemberian kapur 700 gram/m3
3) Pemberian garam 700 gram/m3
4) Pemberian pupuk NPK 100 gram/m3 atau kotoran sapi 10 kg
5) Pemberian aerasi (aerator)

Hari kedua:
1) Pemberian biolizer 10ml (1 tutup)/m3
2) Pemberian bionutren 10ml (1 tutup)/m3
3) Pemberian molase 300 ml/m3
4) Pemberian tepung tapioka 100gr/m3
5) Pemberian dedak atau pollard 100gr/m3
6) Pemberian molase 250ml/m3
7) berikan jus daun ketela rambat dan pepaya/ketepeng/mengkudu dengan perbandingan 2:1 (daun ketela rambat 2 kg yang lainnya 1 kg
Setelah semua bahan di masukkan kolam, maka tunggulah proses fermentasi ini selama 2 minggu atau sampai bau menyengat dari air kolam netral

4. Setelah di fermentasi 2 minggu, warna air akan berubah sesuai jenis plankton yang dominan
5. Air dinaikkan sampai 1 meter
6. Ditambah SGF BIOLIZER 1 tutup (10 ml)/m3 atau SG Biolizer perbanyakan manual 1 gelas ukuran 250 ml setiap hari.
Dengan memberikan SGF Biolizer setiap hari pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan terus dipacu sehingga ikan kebutuhan pakan buatan bisa ditekan seminimal mungkin.

Pemberian pakan buatan (pellet) pada usia 0 sampai 1 bulan pertama bisa difull. Sementara pada bulan berikutnya. Pemberian pakan cukup sehari sekali dengan porsi 5 % dari berat ikan. Misalnya berat ikan pada usia 1 bulan ditaksir 60 kg, maka 5 % dari 60 adalah 3, maka berikanlah pakan pada usia tersebut sebanyak 3 kg. Nah, dengan demikian hemat, bukan?


Selamat mencoba.

Kami melayani pemesanan dan pemasangan kolam terpal bundar rangka besi

Pemesanan Produk SG Bionutren dan Fertilizer silakan kontak di no Indosat 085649779389, Telkomsel 085102737566, Pin BB D3B7A626