Kebutuhan akan protein hewani terutama daging sapi dewasa ini semakin tinggi. dengan semakin tingginya permintaan di pasar kurang diimbangi dengan produksi. Produksi daging sapi dalam negri selama ini mengalami stagnasi sehingga untuk mencukupi kebutuhan daging sapi segar di dalam negri pemerintah membuka kran impor sapi dan daging sapi dari luar negeri. harga daging pun semakin hari kian menjadi-jadi karena stok di pasar terbatas.
Melihat kondisi yang demikian, P. Nanang, seorang PNS yang ada di wilayah Kademangan, Blitar, melihat peluang yang cukup bagus di sektor ini. Pada awalnya, beliau menyewa sebuah kandang dan diisi empat sapi yang
dibelinya untuk digemukkan. Ketika sudah mencapai bobot tertentu, yakni 2
kuintal, beliau menjualnya. Hasil penjualan sapi sebagaian untuk keperluan
keluarga sebagian lagi untuk pengembangan pengemukan sapinya. Hal ini
berlangsung beberapa lama.
Ketika P. Nanang diperkenal dengan produk SG Bionutren dan
SG Fertilizer/Biolizer beliau lalu mencobanya. Alhasil, perkembangan bobot
sapi-sapinya meningkat dengan cepat. Untuk mencapai bobot 2 kuintal dari bobot
semula, memerlukan waktu antara 3 sampai 4 bulan, tergantung jenis sapinya. Sejak
saat itu P. selalu mengaplikasikan SG Bionutren untuk fermentasi pakan,
sementara SG Fertilizer/Biolizer diberikan di minumnya.
Waktu pun terus berlanjut dan sapi semakin banyak sehingga
kandang yang tadinya disewa kemudian
dibeli dan diisi dengan sapi yang lebih banyak lagi. Sampai saat ini sapi P.
Nanang berkembang menjadi 45 ekor.
Keuntungan yang diperoleh P. Nanang untuk satu ekor sapi
dari hasil penggemukan ini rata di atas 4 juta (netto). Nah, kalau 45 ekor sapi,
coba bayangkan berapa keuntungan yang diperoleh P. Nanang?
Untuk mengetahui lebih lanjut penggemukan sapi yang diakukan
P. Nanang, berikut.
Info pemasaran Bionutren dan Biolizer silakan kontak di 085649779389 (Indosat), 085102737566(Telkomsel), atau pin BB D3B7A626.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar