Butternut squash (Cucurbita moschata) adalah sejenis labu yang lebih dikenal sebagai labu madu atau waluh di Indonesia. Labu dengan bentuk seperti bohlam memiliki rasa yang manis dengan tekstur lembut. Buah mengandung serat yang tinggi, anti oksidan, beta karoten, vitamin A dan B kompleks.
Butternut squash Sangat baik jika digunakan sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk bayi. Tingkat kemanisan akan semakin meningkat setelah buah disimpan minimal 2 bulan. Daya simpan buah juga lama mencapai 6 bulan.Tidak hanya lezat, butternut squash juga cocok sebagai makanan pendamping untuk hidangan utama seperti kalkun, daging babi, atau daging sapi. Pangsa pasar baru terbatas pada pasar-pasar eksklusif seperti hotel dan restoran dengan harga yang cukup fantastis mencapai 70 ribu/kg.
Salah seorang pembudidaya butternut squash adalah Adi Ari Angga, petani yang berasal dari Desa Dambuntung Kecamatan Tegal Delimo, Banyuwangi. Beberapa waktu lalu beliau memberikan testimoninya terkait aplikasi Rojo Tani dan Fertilizer pada tanaman butternut squashnya. Berdasarkan testimoni tersebut dapat kami informasikan bahwa dampak pengaplikasian Rojo Tani dan Fertilizer sungguh luar biasa. Tanaman jadi sehat, berbuah lebat, berbobot, dan biaya dapat ditekan seminim mungkin.
Dalam satu siklus, penyemprotan Rojo Tani hanya 5x dan Fertilizer diperbanyak secara manual untuk pengocoran. Sementara itu, pupuk kandang difermentasi dengan Fertilizer dan dicampur NPK dalam jumlah yang sangat sedikit. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan mengandalkan Rojo Tani dan Fertilizer serta pupuk kandang, P. Adi mendapatkan keuntungan yang luar biasa.
Di bawah ini adalah gambar tanaman butternut squash milik P. Adi. Usia 9 hst tanaman sudah tinggi dan subur.
Usia 9 hst
Usia 9 hst
Bandingkan dengan gambar butterbut squash milik teman P. Adi di bawah ini . Usia tanaman ini 12 hst tanpa aplikasi Rojo Tani dan Fertilizer.
Butternut squash teman P. Adi usia 12 hst
Perhatikan lagi perbandingan Butternut yang memakai pupuk Rojo Tani dan Fertilizer dan yang tidak memakai keduanya pada gambar berikut.
Pada gambar tersebut jelas sekali perbedaan tingkat pertumbuhan antara yang menggunakan Rojo Tani dan Fertilizer dengan
yang tidak menggunakan keduanya. Gambar sebelah kiri (miik P Adi) tampak
pertumbuhannya jauh lebih cepat daripada gambar yang kanan (milik teman P.
Adi). Padahal, kedua tanaman tersebut jarak tanamnya berbeda tiga hari, tetapi
kecepatan pertumbuhannya melebihi yang sudah ditanam 3 hasi sebelumnya.
Berikut caption testimoni P. Adi terkait perbedaan
pertumbuhan kedua tanaman butternut
squash di atas
Dengan mengaplikasikan Rojo Tani dan Fertilizer, tanaman butternut squash pertumbuhannya tanaman menjadi lebih cepat, proses berbunga lebih cepat, dan masa panen pun juga bisa seminggu lebih cepat dari biasanya. Di bawah ini gambar butternur squash P. Adi pada saat pertama kali aplikasi Rojo Tani dan Fertilizer.
Pada aplikasi pertama Rojo Tani dan Fertilizer, 1 pohon dibuahkan antara 9 dan 12 buah tetapi tetap dengan kualitas yang sama (grade A). Namun karena para-paranya kurang kuat mengakibatkan para-paranya roboh karena sangat lebat dan berbobot. Buah dipanen pada 76 hst.
Butternut squash P. Adi jenis madu |
Pada siklus tanam kedua, jumlah buah per pohon dikurangi yaitu hanya lima buah karena untuk mengantisipasi robohnya para-para. Pada usia 52 hst, buah sudah tampak besar-besar, segar dan mengilat.
Usia 52 hst
Berikut Video tanaman butternut squash pada siklus tanam kedua pada usia 52 hst.
Kesuksesan P. Adi dalam menanam butternut squash tentu tidak lepas dengan teknik tanam dan pupuk yang digunakan. Pupuk yang menjadi andalan P. Adi adalah Pupuk Cair Rojo Tani untuk memacu pertumbuhan batang, daun, bunga dan buah. Sementara itu, untuk kocoran menggunakan Fertilizer yang diperbanyak secara manual. Kedua jenis pupuk tersebut adalah murni organik sehingga aman untuk tanaman maupun untuk makhluk hidup yang lain.
Selain itu, P. Adi menggunakan pupuk bokasi, yaitu pupuk kandang yang terdiri atas kohe sapi, kohe kambing kelinci, kohe ayam, pupuk NPK (sangat sedikit) dan ditambah dengan daun *lamtoro, daun *mahoni, serta *cangkang telur (*kering dan dihaluskan). Semua bahan tersebut di oplos dan difermentasi memakai Fertilizer selama 2 minggu.
Berikut caption testimoninya.
Gbr. Rojo Tani
Gbr. Fertilizer
Untuk pemasaran, keagenan, dan distributor Bionutren dan Biolizer silakan kontak nmor telepon berikut. 1) Indosat: 085649779389 (tlp, sms, wa), 2) Telkomsel: 085102737566 (tlp, sms). Lokasi Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar